Senin, 14 Agustus 2017

Mahasiswa IPB Bangkitkan Teknologi Pertanian Tanah Air dengan Cara Ini

KTMM – Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun pada 17 Agustus mendatang, Indonesia terus mengembangkan sektor pertanian ke arah lebih baik lagi. Bahkan, kini sejumlah teknologi pertanian telah dikembangkan dan diciptakan oleh generasi muda bangsa Indonesia.

“Tanpa teknologi, tanpa inovasi, mustahil Indonesia bangkit,” kata Amran saat menjadi pembicara pada seminar nasional bertajuk “Peran Teknologi Agronomi dalam Mempercepat Penciptaan dan Hilirisasi Inovasi Pertanian” oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Bogor, beberapa waktu lalu, sebagaimana mengutip Kompas (7/8).Indonesia sudah selayaknya perlu menggunakan teknologi untuk terus berinovasi demi membangkitkan gairah di sektor pertanian. Hal tersebut yang mendorong pemerintah mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi menciptakan sesuatu yang nantinya dapat dipergunakan untuk mendongrak produktivitas pertanian di Indonesia.
Kementerian Pertanian mendorong penerapan teknologi secara nyata dengan merevisi regulasi pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Saat ini, pengadaan alat dan mesin pertanian bisa diakses melalui e-catalogue.
Inovasi di bidang pertanian, kata dia, bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam Kompas.com (7/7), Amran mengatakan riset pertanian dibutuhkan agar swasembada pangan tercapai. Misalnya, mengembangkan bibit unggul jagung dari dua menjadi tiga tongkol. Penelitian lain yang dibutuhkan adalah pengembangan bibit unggul sapi berbobot 400 kilogram menjadi satu ton.
“Kementerian Pertanian siap menerapkan inovasi dan teknologi terbaru di bidang pertanian,” ucap Menteri Amran.
Terkait beras, Amran mengaku terkesan dengan benih unggul dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni IPB 3S. IPB 3S adalah varietas beras unggulan yang dirilis sejak 2013. Salah satu sifat unggul padi varietas ini tidak butuh banyak air.
Jika dibandingkan dengan varietas unggul lainnya seperti Ciherang, IPB 3S mampu menghasilkan 8,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sementara, rata-rata produksi beras biasanya mencapai hingga 6 ton (GKG) per hektare.
Pemulia varietas padi IPB 3S adalah Hajrial Aswidinnoor. Presiden Joko Widodo juga pernah menyaksikan panen padi IPB 3S pada Minggu (27/9/2015) di Desa Cikarang, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
“Kementerian Pertanian akan membeli benih unggul IPB 3S dan akan kami sebarkan ke petani di seluruh Indonesia” lanjut Mentan.
Untuk itu, petani yang berada di Kabupaten Tuban menanam padi menggunakan mesin tanam. Pemerintah mencanangkan Percepatan Serap Gabah Petani untuk 2017 sejak Maret—Agustus. Targetnya adalah 4 juta ton setara beras.
Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan pembangunan pertanian perlu memperhatikan tiga hal. Pertama, adalah inovasi. Kedua, usaha tani harus optimal, modern. Dan ketiga, terkonsolidasi. “Dibutuhkan ketekunan dari hulu dan hilir melalui usaha komprehensif,” ungkapnya. sumber https://www.pertanianku.com/

Minggu, 06 Agustus 2017

Gerakan Ayo Nandur

KTMM - Kotor, susah, dan tak menarik menjadi identik dengan berkebun atau bercocok tanam. Anggapan berkebun tak keren pun bermunculan. Berjuta alasan muncul saat diajak berkebun. Benarkah berkebun itu susah?

Mengajak masyarakat berkebun dengan mudah dan sederhana adalah konsep dari didirikannya kelompok tani muda mandiri. Sebuah komunitas petani muda yang ada diwilayah desa tersisolir yaitu desa Tugurejo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Tak perlu mencari tempat yang luas atau subur, cukup memanfaatkan lahan tidak produktif. Lahan tidak produktif dimanfaatkan menjadi hijau dengan ditanami berbagai komoditas pangan, sayur, herbal, buah, atau tanaman bunga. Kelompk ini memupuk gagasan sederhana menjadi gerakan yang melibatkan orang ramai untuk lebih mencintai lingkungan.
Gerakan ini bertujuan agar masyarakat memiliki ketahanan dan kemandirian pangan secara berkelanjutan untuk mengantisipasi krisis pangan pada masa yang akan datang. 
Sejak didirikan pada tahun2016 kelompok tani Muda mandiri mulai aktif mengelola lahan tidur. Awal Kegiatan adalah menanam bunga rosela yang dilaksanakan di Desa Tugurejo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Antusias warga mulai terlihat pada kegiatan pertama tersebut. Tak berhenti sampai di situ, penggiat kelompok tani Muda mandiri mulai mencari lahan tidur untuk dikelola.
Formasi keanggotaan Jogbun sering berubah-ubah. Hal ini berkaitan dengan sifat komunitas Jogbun yang tidak mengikat. Memiliki keuntungan dan kendala tentunya. Banyak anggota yang datang dan pergi menjadi salah satu kendala keanggotaan Jogbun.
Kegiatan berkebun juga dapat melatih tanggung jawab para pekebun, karena tanaman perlu dirawat agar hasilnya optimal. Selain itu banyak manfaat lain yang didapat para penggiat kebun ini, yang di sarikan dalam tiga konsep 3E, nilai Ekologi, Edukasi dan Ekonomi.

Ekologi
Salah satu manfaat yang mulai dirasakan, warga sudah mulai peduli dengan lingkungan. Terciptanya desa yang hijau, bersih, sehat, nyaman, mandiri, serta mempunyai nilai dan kualitas tinggi, serta menjadikan desa yang memiliki identitas. Selain itu warga sudah mulai memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk, membuat kompos, dan membuat lubang biopori untuk mengembalikan kesuburan tanah. Kelompok Tani Muda Mandiri juga mengajarkan cara mengelola sampah organik dengan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal). Fungsi dari MOL adalah mempercepat peleburan sampah organik menjadi pupuk. Penambahan MOL diharapkan memunculkan bakteri baik lebih banyak dan mempercepat proses pembusukan.
Kelompok Tani Muda Mandiri terus berupaya melakukan pembenihan dan pembibitan tanaman secara mandiri. Seperti pembenihan tanaman cabai, pepaya, kakao, kangkung dan berbagai tanaman hortikultura menjadi pilihan mereka. Tak hanya itu, pembibitan tanaman buah seperti cangkok, stek, okulasi untuk tanaman sawo, jambu, rambutan, juga dilakukan. Kelompok Tani Muda Mandiri juga mengajak penggiatnya membuat langkah positif dengan memanfaatkan media tanam bekas pakai. Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi sampah dari lingkungan.

Edukasi
Kelompok Tani Muda Mandiri ikut membantu mengubah pandangan masyarakat bahwa berkebun itu tak harus membutuhkan lahan besar. Pemanfaatan pekarangan rumah yang sempit dapat disiasati dengan sistem tumpang sari atau dengan vertikultur.  Vertikultur bisa diartikan sebagai budi daya tanaman secara vertikal sehingga penanamannya dilakukan dengan menggunakan sistem bertingkat. Cara ini diharapkan dapat merangsang pemanfaatan lahan sempit terutama seperti diperkotaan yang sangat minim lahan untuk berkebun dan bercocok tanam.
Berkebun bisa dilakukan oleh siapapun. Namun yang perlu diingat, syarat utama tanaman harus terpapar sinar matahari, air tersedia, adanya sirkulasi udara, serta memiliki media berupa tanah, pupuk kandang, dan kompos. Sifat Kelompok Tani Muda Mandiri yang terbuka, memberi kesempatan tiap penggiat kebun untuk menggali potensi tiap individu dengan latar belakang berbeda. Mereka menyumbangkan banyak ide dari masing-masing sudut pandang keilmuan mereka.
Banyak ilmu yang didapat dari Kelompok Tani Muda Mandiri ini. Mulai dari memilih benih, menyesuaikan media tanam, mengolah tanah, cara merawat tanaman, hingga trik memanen, juga diungkap. Belajar memahami lingkungan, belajar menghargai petani, dan belajar mandiri.
Ekonomi
Komoditas utama yang dibudidayakan Kelompok Tani Muda Mandiri di Kebun masih dalam taraf konsumsi rumah tangga. Seperti contoh: , Jamur, Pepaya, Kangkung, Sawi, Bayam Cabut, Kacang panjang dll. Mereka memilih sayuran untuk mengisi kebun mereka karena sayuran dapat dikonsumsi langsung atau diolah terlebih dahulu.
Dengan menanam sendiri sayuran yang akan kita makan, kualitas sayuran lebih terjamin. Artinya kita tidak akan sembarangan memberikan bahan kimia kepada sayuran yang nantinya dimakan. Faktanya, penanaman sendiri sayuran yang bebas bahan kimia biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli sayuran di supermarket. Misalnya seikat kangkung organik seberat 200 gram di supermarket dijual dengan harga Rp. 12.000 rupiah. Sementara itu, dengan membeli benih kangkung seharga Rp. 12.000 dan menanamnya sendiri, hasil panen bisa mencapai 8-10 kg. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil panen berkebun dapat dijual dan mendatangkan keuntungan bagi pekebun.
Apa yang Kelompok Tani Muda Mandiri lakukan masih jauh dari cita-cita, yakni membuat semua lahan tidur bisa dikelola kembali dan meningkatkan gairah masyarakat untuk kembali menjadi masyarakat yang produktif melalui sektor pertanian dan perkebunan. Namun Kelompok Tani Muda Mandiri Berkebun sudah memulai sebuah langkah kecil dalam menghijaukan lingkungan perkotaan. Sepetak lahan tidur dan barang bekas mungkin tidak berarti jika hanya dibiarkan begitu saja. Namun bagi Kelompok Tani Muda Mandiri, hal itu bermakna kesempatan dimulainya harapan baru bagi lingkungan hijau. Kelompok Tani Muda Mandiri percaya usaha menciptakan lingkungan hijau bagi masyarakat bisa dimulai dari langkah kecil ini. Sekecil atau sesempit apapun lahan yang ada, terbentang harapan agar lingkungan menjadi hijau, sehat, serta produktif sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Senin, 31 Juli 2017

Membuat Cocopeat Sederhana

KTMM - Anda tahu cocopeat ? Cocopeat adalah salah satu media tanam yang sering dugunakan untuk budidaya berbagai macam tanaman, seperti metode hidroponik, cocopeat adalah media tanam alternatif yang sering digunakan sama dengan media tanam lainnya. Cocopeat juga sering disebut coco fiber atau coco coir. Di negara tropis seperti Indonesia bahan untuk membuat cocopeat sangat mudah ditemukan, karena banyaknya pohon kelapa yang tumbuh baik dan tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Cara membuat cocopeat untuk media tanam sangatlah sederhana dan mudah.
Bahan untuk membuat cocopeat tersebut dibuat dari kulit ari ataupun sekam dari buah kelapa yang diolah hingga berbentuk butiran – butiran gabus. Cara membuat cocopeat cukup mudah, selain bisa memanfaaatkan sabut kelapa yang diperoleh dari limbah rumah tangga, bahan untuk membuat cocopeat biasanya banyak didapat dari limbah industri yang menggunakan kelapa sebagai bahan baku untuk pembuatan produknya. Contohnya industri nata de coco, industri tersebut hanya memerlukan air kelapa sebagai bahan baku utamanya dan limbah kelapa seperti sabut kelapa tidak mereka gunakan untuk produksi, malah itu menjadi limbah yang tak berguna untuk industri tersebut. Sabut kelapa itu sendiri adalah bagian luar dari buah kelapa yang membungkus tempurung kelapa.
Cocopeat dari sabut kelapa dimanfaatkan sebagai media tanam, karena mampu menahan unsur kimia dari pupuk maupun kandungan air bahkan mampu menetralkan kondisi keasaman tanah. Sehingga cocopeat sangat baik digunakan untuk media tanam. Cocopeat juga sangat cocok digunakan dalam budidaya tanaman hias, selain itu dapat membantu agar sinar matahari serta sirkulasi udara meningkat.
Sebelum masuk ke cara membuat cocopeat, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah bahan dan alat untuk membuat cocopeat.

Bahan dan Alat yang diperlukan untuk membuat cocopeat

  • Serbuk sabut kelapa 5,5 kg
  • Mesin pengayak sabut kelapa
  • Mesin press
Setelah bahan dan alat telah dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah proses membuat cocopeat dari sabut kelapa.

Cara Membuat Cocopeat Dari Sabut Kelapa

  1. Pertama, serbuk dari sabut kelapa yang mentah dijemur terlebih dahulu dibawah terik matahari, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kadar air hingga prosentase kadar air 15% atau bisa dijemur selama satu hari.
  2. Untuk mengukur kadar air dari serbuk sabut kelapa ada cara yang manual yaitu dengan menimbang berat serbuk sabut kelapa, pertama siapkan wadah kemudian lakukan penimbangan, apabila bobot dari cocopeat lebih dari 1 kg, maka itu pertanda serbuk sabut kelapa masih ada kadar air di dalamnya masih diatas 15 %. Lakukan penjemuran hingga bobot serbuk sabut kelapa dibawah 1 kg.
  3. Apabila kadar air sudah sesuai dengan target yang di inginkan, cara membuat cocopeat selanjutnya yaitu serbuk sabut kelapa tersebut diayak. Serbuk sabut kelapa yang merupakan hasil dari pengayakan disebut dust. Sisa dari serbuk sabut kelapa yang telah diayak kemudian dipisahkan.
  4. Serbuk sabut kelapa yang kasar biasanya dipakai untuk bahan bakar untuk proses pembakaran batu bata. Sedangkan serbuk yang halus atau dust inilah yang akan digunakan sebagai media tanam cocopeat. Untuk pembuatan cocopeat dalam bentuk balok, dust dipadatkan menggunakan alat pengepress. Jika Anda ingin menjualnya Anda bisa mengemasnya ke dalam plastik agar tampilan menjadi rapih dan menarik.
  5. Untuk menjadikan cocopeat serbuk sabut kelapa sebagai pengganti media tanam berupa tanah, tambahkan air secukupnya pada cocopeat untuk mengembangkan, menguraikan serta menganginkannya. Pada dasarnya cocopeat sebagai media tanam sendiri terbagi beberapa jenis dan sesuai dengan teksturnya.
Itulah tadi beberapa tahapan cara membuat cocopeat, mulai dari tahap penjemuran serbuk sabut kelapa untuk mengurangi kadar air, cara mengukur kadar air agar sesuai dengan target yang di inginkan hingga pengemasan cocopeat agar bisa dijual. Selamat mencoba.

Rabu, 08 Maret 2017

Cara Agar Lahan Sempit Hasil Melimpah






KTMM - Memanfaatkan lahan sempit untuk bisnis dan memiliki lahan yang sempit memang sedikit kemungkinan untuk kita berbudidaya tanaman dengan jumlah hasil yang banyak. Jika anda berada di perkotaan atau anda memiliki lahan perkarangan yang sempit jangan berkecil hati karena anda tentu bisa berbudidaya tanaman.
Bukan tidak mungkin lahan sempit dan menguntungkan besar. Hal yang perlu anda ketahui sebelum membuat media tanaman di lahan sempit atau pekarangan, tentunya anda harus menyiapkan beberapa peralatan dan bahan-bahan yang menunjang keberhasilan anda.

Tentu lahan yang sempit membutuhkan lahan yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Anda bisa menggunakan lahan yang bertingkat seperti hidroponik yang di tanam di lantai dua. Penanaman yang dilakukan dengan vartikal atau horizontal yang berjajar rapih sehingga tanaman tumbuh sesuai yang kita inginkan.
Tanaman yang biasanya digunakan adalah berjenis tanaman sayuran, tentunya sangat cocok sekali karena tanaman sayuran bisa di dipanen dengan singkat dan tidak terlalu membutuhkan terlalu banyak biaya yang mahal.
Ada beberapa jenis penanaman di lahan sempit dan tentunya dapat untung besar kemudian bisa anda kerjakan di rumah dengan memanfaatkan lahan kecil anda. Tentunya tidak menguras biaya yang besar. Biasanya dalam budidaya tanaman sekala kecil lebih irit dan perawatan sangat mudah di jangkau, berikut ini adalah penanaman yang cocok untuk lahan yang sempit :

1. Hidroponik

Dengan hidroponik sangat jelas sekali memudahkan anda untuk berbudidaya secara menguntungkan. Banyak keuntungan yang bisa anda peroleh dengan sistem budidaya ini diantaranya adalah hasil produk yang anda tanam kemungkinan besar bersifat organik dan segar. Ruang yang di butuhkan hidroponik biasanya membutuhkan 1-2 meter dan itu bisa menampung 20 sampai 25 tanaman setiap lubang tanam.
Banyak jenis dalam budidaya secara hidroponik diantaranya tanaman dengan memanfaatkan paralon dengan ukuran yang kita buat sendiri. Anda bisa mengkreasikan model bentuk dan ukuran.
Hidroponik adalah sistem budidaya yang menggunakan air sebagai media utamanya, tanaman bisa tumbuh dengan baik tanpa menggunakan tanah. Namun pada dasarnya tanaman membutuhkan sumber unsur hara yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Kandungan unsur hara yang terdapat pada tanah sangat lengkap namun dengan nutrisi buatan bisa di terapkan pada air, sehingga air bisa digunakan sebagai media untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan ini sudah banyak tersebar di pasaran atau toko pertanian yang bisa anda beli sangat terjangkau atau anda bisa meraciknya sendiri.
Namun saya lebih condong menyarankan anda untuk bertanam dengan sistem hidroponik hidroponik wick. Banyak keuntungan dari hidroponik wick, diantaranya tidak membutuhkan modal yang besar namun anda bisa mendapatkan hasil yang tentunya bagus. Hidroponik wick dibuat menggunakan botol mineral plastik atau dengan botol lainya, jika anda ingin membuat hidroponik ini klik disini.

2. Pot

Budidaya menggunakan pot tentu sudah umum kita lakukan, anda cukup mengkreasikan tanaman yang ada di pot. Banyak sekali pot dipasaran dengan harga yang beragam dan banyak sekali bentuknya. Yang ditanam pada pot ini jika anda lihat di pekarangan rumah kebanyakan yang di tanam adalah tanaman hias dan jarang sekali ditemukan dengan tanaman budidaya yang ada di lahan pertanian.
Tergantung pada lokasi anda berada dan berapa luas lahan sempit anda di pekarangan. Jika anda di daerah yang tinggi maka anda cocok untuk bertanam sayuran di pot dan jika anda di dataran rendah maka sesuaikan dengan tanaman apa yang cocok di dataran rendah anda.
Untuk media yang anda butuhkan seperti arang sekam, tanah, pupuk kompos itu saja sudah cukup untuk media tanaman di pot. Perbandingan campuran yang dibutuhkan adalah 1:1:1. Penanaman yang di lakukan cukup mudah, saya rasa anda membutuhkan pot yang berkaki agar sorkulasi udara yang masuk ke dalam akar tanaman lancar dan air yang mengalir ketika di siram benar-benar turun ke bawah.

3. Dalam Kontainer

Cara memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam anda bisa memanfaatkan kontainer, tentu anda sudah mengenal kontainer, jadi saya tidak perlu menjelaskan lagi kontainer kepada anda. Lahan yang sempit sebenarnya bisa di olah secara terus menerus, menurut saya pribadi memang benar lahan sempit menghasilkan produk yang sedikit namun jika kita berbicara perawatan maka lahan sempit memiliki keunggulan yang sangat menonjol. Ya dalam lahan yang sempit memungkinkan kita untuk merawat tanaman dengan terkontrol penuh.
Masukan media tanam seperti tanah, arang sekam dan pupuk kompos dan aduk sampai rata dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk kompos atau pun pupuk kandang usahakan jangan yang belum matang, pupuk harus benar-benar di pastikan matang dan siap digunakan sebagai media.
setelah bahan yang sudah terkumpul itu sudah di aduk merata kemudian masukan media tanam di masukan kedalam kotainer dan ratakan dengan gembur, buat lubang tanam dan masukan benih kemudian siram. Usahakan tanaman anda terkena matahari jangan sampai tertutup atau terlalu teduh (gelap).

4. Berkebun Vertikal.

Menanam tanaman dengan cara ini sudah banyak digunakan di perkotaan dan sistem vertikal ini berkesan pekarangan lahan kecil anda terlihat subur dan rimbun. Untuk membuat kebun vertikal caranya sangat mudah sekali anda cukup menanam tanaman dengan menggunakan paralon bekas sebagai media penyangga, atau anda bisa menanam dengan tanaman yang bersifat peredu.
Di beberapa daerah jika anda membuat pekarangan kecil sebagai ladang usaha sampingan saya rasa tanaman peredu seperti sahang cocok untuk di tanam. Tanaman ini memiliki ekonomis yang tinggi (daya jual yang tinggi), di pasaran 3 gram sahang di jual seharga sampai Rp. 400 – Rp. 500 tidak menutup kemungkinan jika anda menanam tanaman ini dengan jumlah kecil memiliki pendapatan hasil panen yang besar.

5. Kebun buah buatan

Kebun buah buatan merupakan penanaman pohon di depan rumah dengan tanaman buah – buahan seperti anggur, mangga dan lainnya. Cara penanaman sangat umum, anda hanya membutuhkan lubang tanam di pekarangan rumah kemudian berikan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang, kemudian anda tanam benih yang bagus ke dalamnya.

6. Pohon mikro

Istilah ini untuk tanam cabut, saya ambil contoh dengan kasus penanaman toge. Anda tidak perlu lahan yang luas untuk menanam toge cukup dengan wadah yang berukuran cukup besar untuk menanam dan memasukan biji kacang hijau ke dalam wadah tersebut jika anda ingin menanam klik disini. Pohon makro membutuhkan wadah yang kecil pun sudah cukup karena dipanen dengan jangka waktu yang relatif singkat dan di konsumsi secara segar.

7. Kebun Atap Rumah

Khusus buat anda yang tidak memungkinkan lagi untuk berkebun di tanah atau di pekarangan rumah dan lahan sempit, anda bisa berkebun dengan memanfaatkan lantai dua rumah anda untuk menanam. Caranya mudah sekali, seperti halnya berbudidaya di pekarangan rumah biasanya namun anda terapkan konsep tersebut ke lantai dua rumah anda.

Jenis Ide Untuk Bertani Lahan Sempit Agar Untung Melimpah

Sekarang dengan bertambahnya jumlah penduduk di muka bumi ini mengakibatkan lahan yang mulanya untuk bertani menjadi perumahan penduduk. Ini mengakibatkan semakin mahalnya lahan di dunia ini, bukan tidak mungkin kalau esok tidak adanya petani di muka bumi ini. karena para generasi muda sekarang memilih bercita cita selain petani, mungkin ada namun sedikit jumlahnya. Jika lahan di dunia ini semakin sempit, dan para petani telah beralih profesi yang lain, terus pertanyaan saya adalah bagaimana kita akan makan jika bahan makanan telah habis?
Jadi petani bukanlah profesi yang memalukan, justru petani adalah pahlawan. Walaupun anda mempunyai tidak mempunyai lahan yang luas, anda masih bisa melakukan bertani. Tetapi anda juga harus mempunyai keinginan yang kuat dan mempunyai Ilmu Pengetahuan yang cukup. Usaha ini dengan modal yang sedikit tetapi mempunyai keuntungan yang banyak.
bertani-lahan-sempit

1. Menanam Tanaman Obat.
Dengan memanfaatkan lahan sempit, anda masih bias meraup uang dengan mudah yaitu anda dengan menjual tanaman Obat. Anda bias menanam apa saja yang beruhubungan dengan Obat, Anda bisa menanam seperti Lidah buaya. Anda bisa mananam lidah buaya di pot atau tempat yang sempit. Manfaat dari lidah buaya adalah bisa menyembuhkan luka pada kulit. Jika anda benar bersungguh sungguh anda pasti akan bisa meraup keuntungan dari petananaman Tumbuhan ini.

2. Menanam Komoditas Yang Berjual Tinggi.

Anda bisa memanfaatkan lahan sempit anda dengan menanam komoditas yang menurut anda bernilai tinggi. Misal Saat bulan ini terjadi musim kemarau di sebuah tempat yang menanam Cabai, Anda bisa memanfaatkan ini dengan anda menanam Cabai. Anda bisa menanam cabai ini di Pot atau Lahan Sempit lainnya. Jika sudah masa panen, inilah keuntungan anda, anda bisa menjualnya di Tetangga atau anda bisa memanfaatkannya sendiri. Ini merupakan cara yang menghemat Dana.

3. Menghasilkan Bibit Unggulan.

Jika memang anda mempunyai lahan yang sempit, anda mungkin harus coba ini, yaitu anda bisa menjual bibit unggulan dari hasil tanaman yang anda tanam. Misal anda ingin menjual Bibit Cabai Unggul, Anda pertama Harus menanam Cabai dan anda harus benar benar merawatnya. Setelah tumbuh cabai, anda bisa mengambil bibit cabai itu untuk dijual.
Itulah cara cara alternatif jika anda hanya mempunyai lahan yang sempit dikarangan rumah anda. Cara cara itu bisa anda lakukan sendiri dirumah, Jika anda mempunyai lahan yang luas, Itu lebih menguntungkan anda. Sebelumnya anda harus mempunyai Ilmu yang Cukup untuk melaksanakan Bisnis ini. Mengapa? Seharusnya anda mempunyai ilmu cara bertanam aja sudah cukup, tapi anda harus bisa mengoptimalkan dari Bisnis ini.