Selasa, 26 Juli 2016

Cara Membuat Pupuk Kandang yang Baik dan Benar

Daur Ulang limbah ternak pada dasarnya berperan dalam meningkatkan lingkungan, dan mencegah terjadinya pencemaran produksi tanaman. Suatu hal nyata bahwa limbah ternak yang cukup banyak, dapat diubah menjadi pupuk hidroponik yang berharga dan murah, Kotoran ternak mempunyai nilai, pupuk hidroponik ada dua jenis (padat dan cair) yang terdekomposisi tinggi dan mudah.


Cara Membuat Pupuk Kandang yang Baik dan Benar

Cara tradisional yang umum dilaksanakan untuk bahan kandungan hidroponik, bahan yang belum matang dalam bentuk pupuk kandang, kompos atau bahan tanaman seperti pupuk hijau. Penggunaan pupuk kandang sebagai sumber  tanaman merupakan cara pertanian yang sudah lama dilaksanakan oleh petani di wilayah tropika Asia, terutama di tanah sawah.

Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama. Permupukan dan pertanian hanya mampu memasoki bahan hidroponik saja, tetapi karena berasosiasi dengan tanaman pakan maka umumnya menjadi konservasi tanah.

Meningkatkan Perlindungan Kondisi Ekonomi
Yang cukup berat bagi petani dan usaha pihak lain yaitu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, mengharuskan petani mempertimbangkan kembali semua bentuk pembenahan hidroponik, seperti pupuk kandang, residu tanaman dan pupuk hijau.

Sebelum kita memanfaatkan pupuk kandang di lahan pertanian, maka diperlukan penyajian yang cukup mendalam tentang kebiasaan petani terhadap pupuk kandang yang dimiliki, karena masalah teknis dan sosial petani sering menghambat program yang telah disusun, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berhubungan dengan kandungan komposisi pupuk kandang hidroponik. Pilihannya antara pupuk kandang dan pupuk anhidroponik karena pertimbangan transportasi dan kandungan hara, ekonomis, aksesbilitas.

Beberapa jenis pupuk hidroponik :

Pupuk Kandang Kering
Di dalam penggunaan pupuk kandang sering memiliki beberapa cara, dianjurkan berdasarkan kebersihan, Penggunaan pupuk kandang kering juga mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses dekomposisi dan terjadinya kekurangan nitrogen yang diperlukan oleh tanaman untuk mempercepat proses pengeringan, maka di sarankan pupuk kandang dicampur debu atau lumpur kering dalam jumlah yang seimbang, kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dan diberi penutup sampai pupuk matang, pemberian abu bakaran dapur atau abu bakaran yang lain dapat ditambahkan dengan komposisi 40% pupuk kandang masing-masing 30% untuk debu atau lumpur.

Campuran ini disimpan dalam kondisi tertutup sampai saatnya diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan nitrogen pupuk kandang kering di dalam sumber yang terdapat nitrogen ada pada kotoran : sapi 2,41 kerbau, 1,09%, babi 2,11%, dan ayam ras 3,17%. Kandungan nitrogen tidak pernah stabil dan berubah setiap waktu.

Pupuk Kandang Cair
Pupuk kandang cair sangat baik untuk sumber hara tanaman. Apabila dalam peroses pembuatan yang baik, pupuk kandang cair akan menghasilkan hara yang kompleks atau kandungan yang terdapat pada cairan pupuk lengkap. Saran menggunakan pupuk kandang cair adalah sebagai berikut.

=> Lantai kandang dan tempat memandikan ternak harus terbuat dari semen demikian juga bak penampungan limbah cair dan kencing dibuat dengan ukuran 3 x 3 m dan kedalaman 1,5 m.

=> Gulma dan tanaman air dimasukkan ke dalam bak penampungan dan biarkan selama 2 minggu untuk proses fermentasi.

=> Pupuk kandang cair dapat dimanfaatkan dengan cara menyiramkan pada tanaman.

=> Buat kolam penampungan sehingga kencing ternak dan limbah cair lainnya dapat ditampung sebelum kencing dan limbah cair lainnya mencapai kolam. Buang atau pisahkan bahan padat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Untuk menyaring bahan padat dapat menggunakan saluran pembuang kasa atau jaring.

=> Buat bak yang terbuat dari beton atau semen berukuran 2 x 2 m dan kedalaman 1 m. Campur kencing ternak dengan air untuk mengencerkan sebelum digunakan untuk menyiram tanaman.

=> Dapat membuat saluran pembuang yang terbuat dari semen atau beton langsung ke lahan pertanian.

Mengelola Pupuk Kandang
Apabila pupuk kandang terdapat bahan lain akan lebih sulit karena di dalam proses pengolahan akan cukup sulit karena tercampurnya dengan bahan lain. Solusinya untuk mencagah kehilangan hara dengan melindungi dari terik matahari langsung atau terkena air hujan sampai pupuk tersebut digunakan. Ada empat sistem yang umum dilakukan untuk menangani pupuk kandang.

=> Mengumpulkan pupuk kandang segar setiap hari dan ditaburkan langsung di lahan
=> Disimpan dalam lubang atau ditimbun dan dihindarkan dari terik matahari langsung dengan diberi pelindung/penutup. Biarkan pupuk kandang tersebut mengalami proses fermentasi sebelum digunakan.
=> Pupuk cair disimpan dalam kondisi aerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan.
=> Pupuk cair disimpan secara anaerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan.

Di gunakan teknologi superfosfat untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang, tujuanya agar :

=> Menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk amoniak
meningkatkan kandungan fosfat pupuk kandang dan membuat pupuk dengan kandungan hara berimbang efisiensi penggunaan fosfat.

=> Meningkatkan tanaman, karena pada umumnya koloid tanah mengikat kuat fosfat yang diberikan dalam bentuk pupuk.

Penggunaan Pupuk Kandang Segar Setiap Hari
Kotoran ternak dari kandang dibersihkan dikumpulkan di tempat penimbunan dengan pupuk fosfat, dicampur atau diperkaya kemudian disebar di lahan. Cara terbaik untuk terjadinya kehilangan akibat proses dekomposisi dan volatilisasi, adalah meningkatkan kualitas hara pupuk kandang yang akan digunakan. Penggunaan pupuk kandang segar secara langsung ke tanaman selalu tidak menguntungkan dan menimbulkan masalah karena kandungan gulma, organisme penyebab penyakit dan senyawa toksik yang kemungkinan dikandung ekskresi.

Penggunaan pupuk kandang segar kemungkinan besar timbul panas selama proses dekomposisi dan juga tanaman kekurangan unsur tertentu. Terlepas dari masalah polusi, proses fermentasi kemungkinan dihasilkan bahan pupuk yang lebih baik daripada bahan yang segar.

Komposisi Pupuk Kandang
Limbah yang berasal dari kandang ternak jumlahnya cukup banyak terutama di desa-desa yang masih memanfaatkan ternak sebagai tenaga mengelola atau ternak sebagai salah satu usaha kegiatan pertanian secara terpadu. Meningkatkan Limbah ternak tersebut ada yang dimanfaatkan untuk pupuk kandang ada juga yang dibakar. Semua bahan-bahan cukup potensial sebagai sumber hara untuk campuran residu tanaman pada saat pengomposan, Salah satu faktor kritis yang perlu dipahami adalah kandungan dalam proses pengomposan nitrogen dan nisbah C/N dari bahan dasar yang dikomposkan.

Contohnya kencing ternak merupakan limbah, akan tetapi dengan teknik konservasi yang sederhana kandungan hara dalam kencing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Kelebihan Pemanfaatan Pupuk Kandang
Jika anda memiliki peternakan maka tidak akan sulit untuk mendapatkan bahan pupuk kandang, yang nantinya akan di buat pupuk yang di kombinasikan dengan pupuk kimia. Pupuk hidroponik pada umumnya lebih bermanfaat sebagai bahan pembenah tanah. Pada bahan-bahan ini mengandung N, P dan umumnya K dalam jumlah yang rendah, tetapi dapat memasok unsur hara mikro esensial. Sebagai bahan pembenah tanah bahan hidroponik dan pupuk kandang mempunyai kontribusi dalam mencegah erosi, pengerakan tanah, dan retakan tanah. Di samping itu, mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat lengas, memperbaiki struktur dan pengatusan tanah. Bahan hidroponik juga memacu bakteri dan biota perturnbuhan dan perkembangan tanah lainnya. Nitrogen dan unsur hara lainnya yang dikandung perlahan-lahan. bahan hidroponik dilepaskan secara berkesinambungan membantu dalam membangun tanah terutama dalam jangka panjang.

Toksisitas Pupuk Kandang
Pada umumnya, kotoran babi banyak mengandung unsur Cu (tembaga), Zn (seng) dan As (arsenikum). Pupuk kandang sapi mengandung 1% Naci. Kotoran ayam yang digunakan untuk pupuk sering mengandung koksidiostat yang berfungsi sebagai herbisida. Apabila pupuk kandang yang dimanfaatkan mengandung bahan kimia seperti koksidiostat untuk pupuk dengan dosis tinggi secara terus menerus maka kemungkinan besar dapat berfungsi sebagai zat alelopati, yang dapat menghambat pertumbuhan benih maupun bibit.

Penggunaan pupuk kandang dalam jumlah banyak, akan mendorong perkembangan lalat dan menimbulkan bau yang menyengat. Berkenaan dengan masalah pencemaran, bau busuk merupakan pencernaran udara yang paling besar mendapatkan perhatian.

Penggunaan Pupuk Kandang
Pupuk kandang selalu diaplikasikan sebelum atau pada saat pengolah tanah, sebelum benih atau bibit ditanam. Pupuk kandang setelah disebar merata di permukaan tanah kemudian tanah dibajak dan digaru. Pupuk kandang dapat ditambahkan pupuk kimia pada saat tanam dengan cara di campur, di antara tanaman sejajar dengan baris tanaman.

Pupuk kandang cair diberikan dengan cara menyiramkan pada tanaman apabila dalam jumlah bersama-sama air cukup banyak dapat diberikan irigasi.

Takaran Penggunaan Pupuk Kandang
Takaran atau dosis penggunaan pupuk kandang sangat bervariasi, tergantung pada : jenis tanaman, tanah, musim, dan jenis pupuk kandang.

Pupuk Kandang dalam Mempertahankan Kesuburan Tanah
Nilai pupuk kandang tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan hidroponik tetapi besarnya pasokan nitrogen. Nilepaskan oleh aktivitas kemudian Nitrogen yang dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan air tanah. Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan merupakan bentuk praktek pertanian hidroponik.

Penggunaan pupuk kandang dipadukan dengan pupuk kimia, kapur pertanian dan tanaman gulma serta, mendukung pengolahan tanah yang baik, pengendalian gulma dan praktek perairan yang lain akan berdampak baik bagi pengembangan pertanian hidroponik.

Pengolahan limbah Hidroponik untuk Kompos
Pengomposan merupakan praktek tertua untuk menyiapkan pupuk hidroponik yang selanjutnya menjadi kunci teknologi daur ulang dikembangkan limbah permukiman dan perkotaan. Sejarah pengomposan di negara-negara sedang berkembang tidak pernah menunjukkan hasil yang positif. Alasan utama tidak berhasilnya program pengomposan di negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah persoalan teknis dan kelembagaan program pengomposan selalu di luar berskala besar, perkiraan. Unit pengomposan produksinya tidak pernah memenuhi kapasitas harapan. Hanya ada beberapa unit pengolahan yang bekerja sesuai dengan kapasitas produksi, banyak yang bekerja di bawah kapasitas, bahkan ada beberapa yang ditutup. Selain persoalan teknis dan kompos, memproduksi dalam kelembagaan produk kompos ternyata menjadi pemasaran masalah utama dan menyebabkan unit pengomposan menjadi tidak ekonomis kompos dalam lingkungan rumah.

Pembuatan kompos dengan memanfaatkan limbah rumah tangga merupakan strategi yang dapat dilaksanakan dengan tujuan utama untuk menekan jumlah limbah pengumpulan dan biaya pengangkutan. Pengenalan model pengomposan rumah tangga merupakan prioritas yang dapat dilaksanakan terutama di wilayah perkotaan dan permukiman.

Di Indonesia, pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang sudah sejak lama dipraktekkan oleh petani tradisional. Meskipun tidak ada catatan sejarah sejak kapan petani memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk hidroponik.

Pengomposan ditakrifikan mikroorganisme biologi oleh kegiatan dalam mengurai bahan hidroponik semacam humus. Bahan yang terbentuk mempunyai berat volume yang lebih rendah dari pada bahan dasarnya, stabil, dekomposisi lambat dan sumber pupuk hidroponik. Pengembangan pengomposan skala Proyek kecil termasuk vermikompos telah diperkenalkan di beberapa negara kawasan Asia oleh lingkungan lembaga pemerintah yang menangani.

Pengenalan proyek ini tidak mempunyai perma pemasaran, sehingga dapat digunakan salahan sebagai dasar untuk menguji asumsi membuat pengomposan yang lebih besar. Proyek promosi kepada masyarakat tentang metode menyehatkan makanan (program kredit pertanian akrab lingkungan, kemiskinan memerangi usaha usaha kecil untuk pemasaran kompos limbah) dapat pengomposan dengan program dikombinasikan.

Referensi

Eko PW. 2006. Cara Membuat Pupuk Hidroponik. Jakarta. Dharma Utama Publishing. 

Cara Mudah Membuat Nutrisi Hidroponik

KTMM - Nutrisi untuk tanaman Hidroponik tidak sama dengan nutrisi yang diberikan pada tanaman yang dibudidayakan menggunakan media tanah. Karena hidroponik sendiri adalah budidaya tanaman yang tidak biasa, karena proses pembudidayaannya tidak menggunakan tanah. Karena itu, dalam budidaya hidroponik nutrisi tanaman yang diberikan berbeda dengan media tanah.



Nutrisi untuk tanaman hidroponik memang sangat penting, karena nutrisi ini merupakan satu-satunya sumber hara untuk tanaman hidroponik. Meski untuk membuat nutrisi ini tidak mudah, tapi kamu pasti bisa kok untuk bisa membuat nutrisi hidroponik sendiri. Jadi kamu tidak perlu mencari atau membeli lagi nutrisi tanaman hidroponik kamu ya.

Cara membuat sendiri nutrisi hidroponik memang gampang-gampang susah. Kamu harus cermat untuk menentukan takaran nutrisi hidroponik. Kamu pasti sudah tahu bagaimana menderitanya tanaman kalau kamu beri asupan nutrisi hara yang berlebih. Bukannya menjadi subur, tanaman tersebut justru bisa mati karena keracunan unsur hara.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik

Untuk cara membuat nutrisi tanaman hidroponik, alat yang kamu perlukan adalah:

  • Ember berkapasitas 20 liter, 
  • Drum berkapasitas 1000 liter, 
  • Alat pengaduk bisa berupa kayu yang mudah kamu temukan, 
  • Timbangan dan air sumur atau air sungai. 

Adapun bahannya yang kamu perlukan:

  • Pupuk KCl sebanyak 1000 gram, 
  • Pupuk Urea sebanyak 1000 gram, 
  • Pupuk NPK sebanyak 1000 gram dan 
  • Pupuk daun gandasil 50 gram.

Cara membuatnya adalah:
  1. Campurkan semua bahan yang sudah sesuai takaran ke dalam ember dengan kapasitas 20 liter
  2. Masukkan air sumur sebanyak 20 liter ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil terus mengaduknya, hingga tidak ada lagi tersisa endapan pupuk.
  3. Setelah tercampur merata, masukan campuran tersebut ke dalam drum yang lebih besar,dan masukan air sumur sisanya. Aduk-aduk kembali hingga merata sempurna. Dan nutrisi hidropnik andapun telah siap untuk digunakan.


Cara Mudah Mengidentifikasi Kualitas Beras

KTMM - Berdasarkan definisi SNI (Standar Nasional Indonesia) tentang keutuhan dan kepatahan bentuk beras, pada dasarnya bentuk beras tidak memengaruhi keamanan konsumsi beras. Faktor bentuk dan kenampakan beras lebih berpengaruh pada nilai estetika produk dan selera konsumennya.

 
Untuk mengetahui beras masih dalam keadaan baik atau layak dikonsumsi, maka diperlukan pengetahuan bagaimana cara menguji atau mengindentifikasi beras tersebut. Selain melalui uji laboratorium, konsumen juga dapat melakukan identifikasi inderawi untuk menguji kualitas beras. Caranya, ambil beberapa atau segenggam contoh beras (± 100 gr), selanjutnya lakukan pemeriksaan sebagai berikut:

  • Penentuan warna beras dilakukan secara sederhana dan cepat dengan indera penglihatan. Ditandai dengan warna dan kilap beras normal, putih normal untuk beras giling sempurna dan merah kecoklatan sampai hitam untuk beras berpigmen merah atau hitam. Bentuk beras harus utuh. Apabila sudah banyak yang patah, hancur dan banyak remah (menepung) menempel di telapak tangan, menunjukkan bahwa beras telah disimpan dalam waktu yang lama dan sebaiknya tidak dikonsumsi.
  • Penentuan tekstur beras dilakukan dengan indera perasa (kinestetik). Tekstur beras yang baik adalah masih keras, tidak mudah patah. Beras yang baik masih terasa khas beras. Apabila sudah mulai terasa pahit maka beras tersebut sudah terindikasi tidak layak konsumsi.
  • Penentuan adanya bau apek, asam, tengik atau bau lainnya dilakukan dengan indera penciuman yang ditandai bau yang khas.
  • Penentuan adanya bekatul, dedak atau campuran benda asing lainnya (kerikil, logam, tangkai padi) dilakukan dengan pengamatan visual.
  • Penentuan adanya hama dan penyakit dilakukan secara visual dan cepat dengan indera penglihatan. Ditandai adanya hama hidup/bagian tubuh hama yang mati atau adanya busuk kering oleh jamur, dan busuk basah oleh bakteri. Bila dicurigai beras menunjukkan tanda-tanda adanya hama dan penyakit yang berbahaya dilakukan analisis secara laboratorium
  • Penentuan adanya bahan kimia yang membahayakan dan merugikan konsumen dilakukan secara visual dan cepat menggunakan indera penciuman yang ditandai adanya bau bahan kimia. Bila dicurigai beras menunjukkan tanda-tanda adanya bahan kimia yang berbahaya dilakukan analisis secara laboratorium.

Jenis Kandang Kelinci

KTMM - Daging kelinci menjadi sumber protein alternatif disamping unggas, daging sapi, atau kambing. Kelinci merupakan hewan yang cepat berkembang biak dan cukup mudah diternakkan. Usaha ternak kelinci bisa dilakukan secara sambilan atau intensif, silahkan lihat panduan dasar ternak kelinci. Sebelum memutuskan beternak kelinci ada baiknya mengenal terlebih dahulu tipe-tipe kandang kelinci.

Secara umum terdapat dua sistem perkandangan yang sering dipakai dalam beternak kelinci, yakni kandang kelinci sistem tertutup dan kandang kelinci sistem terbuka. Sistem tertutup biasanya digunakan oleh para peternak intensif sedangkan sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional. Masing-masing sistem perkandangan memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.

a. Kandang kelinci sistem terbuka
Kandang kelinci sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional dimana usaha ternak dilakukan sebagai usaha sampingan. Kandang kelinci sistem terbuka sangat sederhana, kita tinggal memberikan pagar di sekeliling areal yang akan dijadikan kandang. Pagar cukup setinggi 0,5-1 meter, yang penting kelinci tidak bisa lolos atau loncat. Sebaiknya, pagar mempunyai pondasi yang cukup dalam untuk mencegah kelinci kabur dengan menggali lubang. Dalam sistem terbuka kelinci dibiarkan lepas bebas di areal kandang.

Areal kandang berupa tanah terbuka, di dalam areal disediakan kandang tertutup agar kelinci bisa berteduh dan beristirahat. Dalam areal kandang harus tersedia tempat minum dan pakan. Meski neralaskan tanah, permukaan lantai kandang harus memiliki drainase baik agar kondisi tetap kering. Kelinci tidak menyukai lingkungan yang lembab.



Keunggulan sistem ini, kelinci bisa berkeliaran di areal tertentu sehingga jadwal pemberian pakan tidak terlalu ketat. Si kelinci bisa mengais-ngais pakan sendiri bila peternak terlambat memberikan pakan. Biaya pembangunan kandang dan perawatannya relatif lebih murah. Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan daging tidak optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa diarahkan.

b. Kandang kelinci sistem tertutup
Sistem tertutup biasa dipakai untuk usaha ternak yang lebih serius atau intensif. Kelebihan sistem ini kebutuhan lahannya relatif lebih kecil, perkembangan kelinci lebih terkontrol, lebih fokus pada pertumbuhan daging. Kelemahannya biaya infrastruktur lebih mahal.

Untuk memulai usaha ternak kelinci dengan sistem kandang tertutup setidaknya diperlukan dua tipa kandang, yakni tipe postal dan tipe baterai. Tipe postal digunakan untuk proses perkawinan dan penyapihan anak, sedangkan tipe baterai digunakan untuk pembesaran.

A. Kandang Kelinci Tipe Postal
Kandang kelnci tipe postal biasanya digunakan untuk proses perkawinan dan membesarkan anak kelinci sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya disapih dari induknya setelah berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang optimal untuk pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak bergerak. Pada proses pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin dikurangi agar semakin banyak pakan yang dikonversi menjadi daging.

Kandang tipe postal bisa diletakan di luar maupun di dalam ruangan. Bila ingin menempatkan kandang di luar ruangan sebaiknya gunakan dinding kandang dengan bahan tertutup seperti tripleks (jangan bilah bambu), fungsinya untuk menahan angin dan air hujan.



B. Kandang Tipe Baterai

Kandang kelinci tipe baterai paling cocok digunakan untuk pembearan. Pada umumnya ukuran kandang sebesar 60x40x40 cm, lebih baik lagi disesuaikan dengan jenis kelinci yang diternakan. Silahkan lihat jenis-jenis kelinci budidaya. Semakin besar jenisnya, semakin besar pula kandangnya. Perlu diperhatikan, kandang yang terlalu luas akan membuat kelinci banyak bergerak sedangkan kandang yang terlalu sempit akan membuat stres.


Kandang tipe baterai dibuat bertingkat atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang harus memiliki sekat untuk menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa dicopot dengan mudah untuk membersihkan kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah bambu atau ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat karena berpotensi melukai kaki kelinci.

Teknik Panen Buah Kakao yang Baik

KTMM - Tanaman kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah tanam. Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat seiring pertambahan umur.

Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao kering per hektar per tahun. Produktivitas tersebut akan terus menurun hingga tanaman tua dan mati.



Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga betina yang tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga yang tumbuh pada batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan berkualitas baik.

Buah kakao siap panen
Dari terjadinya proses penyerbukan hingga buah matang dan siap petik dibutuhkan waktu sekitar 5 – 6 bulan. Kakao matang yang siap petik harus memenuhi kriteria panen. Buah kakao yang memenuhi kriteria panen adalah buah yang sudah menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika mentah berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang ketika mentah berwarna merah menjadi jingga tua.

Tangkai Buah mulai Mengering.
Buah kakao mengeluarkan bunyi jika digoncangkan atau dikocok.

Teknik Pemanenan Buah Kakao
Buah kakao yang telah memenuhi kriteria siap panen harus segera dipetik agar mutu bijinya tidak turun. Jika panen ditunda, biji bisa berkecambah saat masih di dalam buah dan hal ini akan membuat kadar lemak biji turun secara drastis. Biji-biji yang demikian umumnya memiliki harga jual yang sangat rendah.

Teknik pemanenan buah yang benar merujuk pada beberapa hal yaitu rotasi panen, teknik pemetikan, pengupasan buah, serta persiapan olah pasca panen.

Rotasi panen
Panen buah kakao sebaiknya dilakukan sesering mungkin, minimal 7 – 10 hari sekali. Panen yang sering bermanfaat untuk memutus siklus hidup hama penggerek buah kakao dan mencegah penularan penyakit busuk buah kakao.
Teknik pemetikan

Pemetikan buah kakao adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam kegiatan panen. Cara pemetikan yang salah dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman kakao pada bulan-bulan berikutnya.

Pemetikan buah dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan bantuan alat berupa gunting pangkas, golok, atau sabit. Pemotongan tangkai dilakukan sedekat mungkin dengan buahnya yaitu menyisakan tangkai dengan panjang sekitar 1-1,5 cm. Tangkai buah ini adalah investasi karena bunga-bunga kakao baru nantinya akan tumbuh di bekas tangkai buah ini.
Pemanenan dengan cara memelintir buah, menendang, atau menarik buah sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tangkai dan melukai tanaman. Tangkai buah yang rusak tidak lagi dapat ditumbuhi bunga kakao sehingga buah tidak mungkin tumbuh lagi disana, sedangkan kulit tanaman yang terlukai akan mudah terinveksi jamur-jamur patogen.

Untuk buah yang terletak pada bagian yang sulit dijangkau, pemetikan buah dilakukan dengan bantuan gunting pangkas bergalah. Pemanenan menggunakan galah saja beresiko merusak tangkai buah dan kulit tanaman.
Buah-buah yang sudah dipetik kemudian dibawa dan dikumpulkan ke tempat penampungan hasil untuk dipecah dan diambil bijinya.

Pengupasan dan pengolahan

Setelah buah kakao hasil panen terkumpul, tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam kegiatan panen adalah pengupasan buah dan pengambilan biji.

Pengupasan buah dilakukan dengan memecah kulit buah menggunakan bantuan benda tumpul seperti tongkat kayu atau bambu. Pengupasan menggunakan bantuan benda tajam seperti golok atau sabit sebaiknya dihindari karena dapat melukai biji yang ada di dalam buah. Biji-biji yang terluka dan pecah umumnya dibeli dengan harga rendah.

Biji kakao yang terdapat dalam buah yang sudah pecah kemudian diambil dan ditampung dalam wadah ember plastik atau tempat penampungan yang bersih untuk kemudian diolah menjadi biji kakao kering siap jual.