KTMM - Tanaman kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah tanam. Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat seiring pertambahan umur.
Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao kering per hektar per tahun. Produktivitas tersebut akan terus menurun hingga tanaman tua dan mati.
Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga betina yang tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga yang tumbuh pada batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan berkualitas baik.
Buah kakao siap panen
Dari terjadinya proses penyerbukan hingga buah matang dan siap petik dibutuhkan waktu sekitar 5 – 6 bulan. Kakao matang yang siap petik harus memenuhi kriteria panen. Buah kakao yang memenuhi kriteria panen adalah buah yang sudah menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika mentah berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang ketika mentah berwarna merah menjadi jingga tua.
Tangkai Buah mulai Mengering.
Buah kakao mengeluarkan bunyi jika digoncangkan atau dikocok.
Teknik Pemanenan Buah Kakao
Buah kakao yang telah memenuhi kriteria siap panen harus segera dipetik agar mutu bijinya tidak turun. Jika panen ditunda, biji bisa berkecambah saat masih di dalam buah dan hal ini akan membuat kadar lemak biji turun secara drastis. Biji-biji yang demikian umumnya memiliki harga jual yang sangat rendah.
Teknik pemanenan buah yang benar merujuk pada beberapa hal yaitu rotasi panen, teknik pemetikan, pengupasan buah, serta persiapan olah pasca panen.
Rotasi panen
Panen buah kakao sebaiknya dilakukan sesering mungkin, minimal 7 – 10 hari sekali. Panen yang sering bermanfaat untuk memutus siklus hidup hama penggerek buah kakao dan mencegah penularan penyakit busuk buah kakao.
Teknik pemetikan
Pemetikan buah kakao adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam kegiatan panen. Cara pemetikan yang salah dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman kakao pada bulan-bulan berikutnya.
Pemetikan buah dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan bantuan alat berupa gunting pangkas, golok, atau sabit. Pemotongan tangkai dilakukan sedekat mungkin dengan buahnya yaitu menyisakan tangkai dengan panjang sekitar 1-1,5 cm. Tangkai buah ini adalah investasi karena bunga-bunga kakao baru nantinya akan tumbuh di bekas tangkai buah ini.
Pemanenan dengan cara memelintir buah, menendang, atau menarik buah sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tangkai dan melukai tanaman. Tangkai buah yang rusak tidak lagi dapat ditumbuhi bunga kakao sehingga buah tidak mungkin tumbuh lagi disana, sedangkan kulit tanaman yang terlukai akan mudah terinveksi jamur-jamur patogen.
Untuk buah yang terletak pada bagian yang sulit dijangkau, pemetikan buah dilakukan dengan bantuan gunting pangkas bergalah. Pemanenan menggunakan galah saja beresiko merusak tangkai buah dan kulit tanaman.
Buah-buah yang sudah dipetik kemudian dibawa dan dikumpulkan ke tempat penampungan hasil untuk dipecah dan diambil bijinya.
Pengupasan dan pengolahan
Setelah buah kakao hasil panen terkumpul, tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam kegiatan panen adalah pengupasan buah dan pengambilan biji.
Pengupasan buah dilakukan dengan memecah kulit buah menggunakan bantuan benda tumpul seperti tongkat kayu atau bambu. Pengupasan menggunakan bantuan benda tajam seperti golok atau sabit sebaiknya dihindari karena dapat melukai biji yang ada di dalam buah. Biji-biji yang terluka dan pecah umumnya dibeli dengan harga rendah.
Biji kakao yang terdapat dalam buah yang sudah pecah kemudian diambil dan ditampung dalam wadah ember plastik atau tempat penampungan yang bersih untuk kemudian diolah menjadi biji kakao kering siap jual.
Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao kering per hektar per tahun. Produktivitas tersebut akan terus menurun hingga tanaman tua dan mati.
Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga betina yang tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga yang tumbuh pada batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan berkualitas baik.
Buah kakao siap panen
Dari terjadinya proses penyerbukan hingga buah matang dan siap petik dibutuhkan waktu sekitar 5 – 6 bulan. Kakao matang yang siap petik harus memenuhi kriteria panen. Buah kakao yang memenuhi kriteria panen adalah buah yang sudah menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika mentah berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang ketika mentah berwarna merah menjadi jingga tua.
Tangkai Buah mulai Mengering.
Buah kakao mengeluarkan bunyi jika digoncangkan atau dikocok.
Teknik Pemanenan Buah Kakao
Buah kakao yang telah memenuhi kriteria siap panen harus segera dipetik agar mutu bijinya tidak turun. Jika panen ditunda, biji bisa berkecambah saat masih di dalam buah dan hal ini akan membuat kadar lemak biji turun secara drastis. Biji-biji yang demikian umumnya memiliki harga jual yang sangat rendah.
Teknik pemanenan buah yang benar merujuk pada beberapa hal yaitu rotasi panen, teknik pemetikan, pengupasan buah, serta persiapan olah pasca panen.
Rotasi panen
Panen buah kakao sebaiknya dilakukan sesering mungkin, minimal 7 – 10 hari sekali. Panen yang sering bermanfaat untuk memutus siklus hidup hama penggerek buah kakao dan mencegah penularan penyakit busuk buah kakao.
Teknik pemetikan
Pemetikan buah kakao adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam kegiatan panen. Cara pemetikan yang salah dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman kakao pada bulan-bulan berikutnya.
Pemetikan buah dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan bantuan alat berupa gunting pangkas, golok, atau sabit. Pemotongan tangkai dilakukan sedekat mungkin dengan buahnya yaitu menyisakan tangkai dengan panjang sekitar 1-1,5 cm. Tangkai buah ini adalah investasi karena bunga-bunga kakao baru nantinya akan tumbuh di bekas tangkai buah ini.
Pemanenan dengan cara memelintir buah, menendang, atau menarik buah sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tangkai dan melukai tanaman. Tangkai buah yang rusak tidak lagi dapat ditumbuhi bunga kakao sehingga buah tidak mungkin tumbuh lagi disana, sedangkan kulit tanaman yang terlukai akan mudah terinveksi jamur-jamur patogen.
Untuk buah yang terletak pada bagian yang sulit dijangkau, pemetikan buah dilakukan dengan bantuan gunting pangkas bergalah. Pemanenan menggunakan galah saja beresiko merusak tangkai buah dan kulit tanaman.
Buah-buah yang sudah dipetik kemudian dibawa dan dikumpulkan ke tempat penampungan hasil untuk dipecah dan diambil bijinya.
Pengupasan dan pengolahan
Setelah buah kakao hasil panen terkumpul, tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam kegiatan panen adalah pengupasan buah dan pengambilan biji.
Pengupasan buah dilakukan dengan memecah kulit buah menggunakan bantuan benda tumpul seperti tongkat kayu atau bambu. Pengupasan menggunakan bantuan benda tajam seperti golok atau sabit sebaiknya dihindari karena dapat melukai biji yang ada di dalam buah. Biji-biji yang terluka dan pecah umumnya dibeli dengan harga rendah.
Biji kakao yang terdapat dalam buah yang sudah pecah kemudian diambil dan ditampung dalam wadah ember plastik atau tempat penampungan yang bersih untuk kemudian diolah menjadi biji kakao kering siap jual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar