KTMM - Cara membuat pestisida organik dengan memanfaatkan teknik fermentasi mudah dan dapat dilakukan oleh kebanyakan orang, asal memiliki pengetahuan teknik fermentasi. Pertanian yang mengaplikasikan sistem budidaya pola organik, perlu mengetahui metode dan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat Pestisida organik.
Oleh karena berbagai alasan dan faktor biaya produksi bahan pangan yang semakin menghimpit ekonomi kebanyakan petani Indonesia - maka admin blog organikilo.co mencoba berbagi sedikit pengetahuan tentang bagaiman melakukan fermentasi pestisida organik. Cara fermentasi pestisida ataupun pupuk organik cair (POC) hampir sama metode-nya, hanya memiliki perbedaan dari bahan serta mikroba sebagai starter.
Seperti pada posting yang sebelumnya mengenai manfaat yang diperoleh dari menggunakan pestisida organik sangatlah besar. Tentunya dengan beralih ke pestisida organik biaya bertani lebih murah, produk pertanian lebih sehat untuk dikonsumsi dan kita sebagai petani juga ikut berkontribusi menjaga keseimbangan ekosistem.
Langkah-langkah sebelum membuat pestisida organik fermentasi adalah, mempersiapkan wadah / tempat (media) yang berbahan plastik seperti drum, jerigen dll. Untuk mengetahui cara membuat wadah fermentasi pestisida/isektisida/pupuk cair organik silahkan baca juga,wadah untuk fermentasi ini sangat penting dan memiliki keutamaan, agar memperoleh pestisida terbaik buatan sendiri.
Persiapan bahan-bahan yang akan dijadikan pestisida, semuanya disediakan oleh alam berbagai jenis dan macam tumbuhan di indonesia memiliki potensi untuk diolah sebagai pestisida organik. Akan tetapi bahan utama yang harus tersedia adalah urin atau air kencing kambing, domba, sapi, kelinci dan hewan ternak lainnya. Untuk memperjelas silakan simak bahan-bahan utama untukmembuat pestisida organik:
Cara membuat Pestisida,Herbisida, Fungisida organik cair ini adalah murni pengalaman pribadi yang kami peroleh dari HCS. Meskipun di daerah Anda tidak terdapat tumbuh-tumbuhan seperti di atas, cukup menggunakan atau memanfaatkan tumbuhan yang tersedia di sekitar tempat anda.
Pengalaman Admin dalam membuat Pestisida organik cair, hanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di daerah kami seperti:
*CATATAN, Jumlah berat dan volume bahan di atas adalah untuk membuat pestisida organik kapasitas 100 liter. Jadi volume Air kencing adalah 50% dari total keseluruhan bahan, Jika anda ingin membuat dalam jumlah lebih banyak atau lebih sedikit volume-nya silakan anda konversi sendiri. Ukuran diatas untuk membuat 100 liter Pestisida organik.
Tahap atau cara pembuatan-nya, kesemua bahan-bahan dihaluskan dengan cara menggiling, tumbuk atau diblender. Setelah keseluruhan bahan sudah halus, selanjutnya masukkan urine / air kencing terlebih dahulu kedalam drum plastik kapasitas 150 liter. Ketika kita membuat pestisida organik dalam jumlah 100 liter sebaiknya gunakanlah drum yang lebih besar untuk menyisakan ruang.
Langkah berikutnya, setelah urin masukkan kesemua bahan yang telah halus di tambah 4 Botol PHEFOC sambil di aduk-aduk hingga merata, kemudian drum ditutup rapat. Proses fermentasi yang dibutuhkan biasanya memakan waktu lebih kurang 4-5 hari jika menggunakan PHEFOC.
Untuk aplikasi ke tanaman gunakanlah alat penyemprot (Spryer) , dengan takaran atau dosis 250 ml Pestisida organik : 15 - 20 liter air . Interval penyemprotan sebaiknya tiap 7 hari sekali, untuk pencegahan dan pengendalian hama tanaman silahkan baca juga cara menyemprot tanaman yang tepat
Masih berdasarkan pengalaman pribadi, Aplikasi pestisida organik cair yang telah difermentasi mampu mengendalikan berbagai macam serangan hama tanaman padi, Seperti: Wereng, Ulat, potong leher, blast, kresek dll. Alhamdulillah berkat menggunakan pestisida organik, meskipun tanaman padi di lingkungan sekitar terserang beberapa penyakit seperti diatas, padi kami yang menggunakan pestisida nabati buatan sendiri tidak terserang.
Nah, demikian ulasan singkat tentang Cara Membuat Pestisida Organik Fermentasi, Semoga membawa manfaat untuk kita semua. Jika ada yang kurang silakan menyumbang ide atau pendapat Anda pada kolom komentar di bawah. SALAM Petani Organik Nusantara Tercinta
Oleh karena berbagai alasan dan faktor biaya produksi bahan pangan yang semakin menghimpit ekonomi kebanyakan petani Indonesia - maka admin blog organikilo.co mencoba berbagi sedikit pengetahuan tentang bagaiman melakukan fermentasi pestisida organik. Cara fermentasi pestisida ataupun pupuk organik cair (POC) hampir sama metode-nya, hanya memiliki perbedaan dari bahan serta mikroba sebagai starter.
Seperti pada posting yang sebelumnya mengenai manfaat yang diperoleh dari menggunakan pestisida organik sangatlah besar. Tentunya dengan beralih ke pestisida organik biaya bertani lebih murah, produk pertanian lebih sehat untuk dikonsumsi dan kita sebagai petani juga ikut berkontribusi menjaga keseimbangan ekosistem.
Langkah-Langkah Pembuatan Fermentasi Pestisida Organik
Langkah-langkah sebelum membuat pestisida organik fermentasi adalah, mempersiapkan wadah / tempat (media) yang berbahan plastik seperti drum, jerigen dll. Untuk mengetahui cara membuat wadah fermentasi pestisida/isektisida/pupuk cair organik silahkan baca juga,wadah untuk fermentasi ini sangat penting dan memiliki keutamaan, agar memperoleh pestisida terbaik buatan sendiri.
Bahan -Bahan Untuk Membuat Pestisida Organik
Persiapan bahan-bahan yang akan dijadikan pestisida, semuanya disediakan oleh alam berbagai jenis dan macam tumbuhan di indonesia memiliki potensi untuk diolah sebagai pestisida organik. Akan tetapi bahan utama yang harus tersedia adalah urin atau air kencing kambing, domba, sapi, kelinci dan hewan ternak lainnya. Untuk memperjelas silakan simak bahan-bahan utama untukmembuat pestisida organik:
Cara Pembuatan Pestisida Organik
Cara membuat Pestisida,Herbisida, Fungisida organik cair ini adalah murni pengalaman pribadi yang kami peroleh dari HCS. Meskipun di daerah Anda tidak terdapat tumbuh-tumbuhan seperti di atas, cukup menggunakan atau memanfaatkan tumbuhan yang tersedia di sekitar tempat anda.
Pengalaman Admin dalam membuat Pestisida organik cair, hanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di daerah kami seperti:
*CATATAN, Jumlah berat dan volume bahan di atas adalah untuk membuat pestisida organik kapasitas 100 liter. Jadi volume Air kencing adalah 50% dari total keseluruhan bahan, Jika anda ingin membuat dalam jumlah lebih banyak atau lebih sedikit volume-nya silakan anda konversi sendiri. Ukuran diatas untuk membuat 100 liter Pestisida organik.
Tahap Pembuatan Pestisida Organik Cair
Tahap atau cara pembuatan-nya, kesemua bahan-bahan dihaluskan dengan cara menggiling, tumbuk atau diblender. Setelah keseluruhan bahan sudah halus, selanjutnya masukkan urine / air kencing terlebih dahulu kedalam drum plastik kapasitas 150 liter. Ketika kita membuat pestisida organik dalam jumlah 100 liter sebaiknya gunakanlah drum yang lebih besar untuk menyisakan ruang.
Langkah berikutnya, setelah urin masukkan kesemua bahan yang telah halus di tambah 4 Botol PHEFOC sambil di aduk-aduk hingga merata, kemudian drum ditutup rapat. Proses fermentasi yang dibutuhkan biasanya memakan waktu lebih kurang 4-5 hari jika menggunakan PHEFOC.
Cara Aplikasi
Untuk aplikasi ke tanaman gunakanlah alat penyemprot (Spryer) , dengan takaran atau dosis 250 ml Pestisida organik : 15 - 20 liter air . Interval penyemprotan sebaiknya tiap 7 hari sekali, untuk pencegahan dan pengendalian hama tanaman silahkan baca juga cara menyemprot tanaman yang tepat
Manfaat Pestisida Organik Cair
Masih berdasarkan pengalaman pribadi, Aplikasi pestisida organik cair yang telah difermentasi mampu mengendalikan berbagai macam serangan hama tanaman padi, Seperti: Wereng, Ulat, potong leher, blast, kresek dll. Alhamdulillah berkat menggunakan pestisida organik, meskipun tanaman padi di lingkungan sekitar terserang beberapa penyakit seperti diatas, padi kami yang menggunakan pestisida nabati buatan sendiri tidak terserang.
Nah, demikian ulasan singkat tentang Cara Membuat Pestisida Organik Fermentasi, Semoga membawa manfaat untuk kita semua. Jika ada yang kurang silakan menyumbang ide atau pendapat Anda pada kolom komentar di bawah. SALAM Petani Organik Nusantara Tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar