KTMM - Pertanian organik adalah salah satu sistem bercocok tanam dengan cara holistik dan terpadu, yang mengutamanakan kesehatan, lingkungan, dan produktivitas tanaman secara alami.
Sehingga mampu menghasilkan pangan sehat, serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan.
Di zaman modern seperti saat ini, banyak masyarakat yang berpendapat jika apa yang dimakan adalah makanan praktis dan instan. Bahkan, terkadang masyarakat tidak tahu jika makanan yang mereka konsumsi banyak menggunakan zat-zat kimia.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir. Akhirnya, masyarakat mulai mengetahui bahaya makan instan. Sehingga masyarakat mulai beralih ke makan-makanan yang lebih sehat, biasanya di sebut dengan makanan organik.
Makanan organik ini merupakan hasil dari pertanian dengan sistim organik, artinya pertanian organik adalah teknik bercocok tanam yang mengandalkan dan mengutamakan bahan-bahan alami tanpa atau mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia.
Sehingga mampu melindungi tanah, udara, makanan, dan makhluk hidup lainnya dari bahaya bahan kimia yang biasa digunakan dalam pertanian konvensional (menggunakan pupuk anorganik).
Melalui teknik rotasi penanaman, pupuk hijau, dan kontrol pestisida biologi. Petani mampu membuat tanah menjadi lebih baik dan menghasilkan tanaman yang sehat dan tahan terhadap serangga, hama, dan penyakit.
Sehingga tumbuhan yang ditanam menggunakan sistim pertanian organik semakin kaya nutrisi, mineral, mikronutrisi, vitamin hingga antioksidan. Untuk mengurangi hingga menghindari racun yang berbahaya dalam makanan, alangkah lebih baik menggunakan bahan dari pertanian organik.
Karena akan menjadi makanan jauh lebih baik bagi tubuh kita, sehingga tak diragukan lagi jika semakin banyak masyarakat yang berpaling ke bahan-bahan hasil pertanian organik.
Kelebihan Pertanian Organik
1). Harga jual lebih tinggi
Hasil pertanian organik setidaknya 25-30% lebih tinggi dari pada harga hasil pertanian biasa, sehingga harga yang bagus ini mampu menunjang kehidupan dan ekonomi petani organik.
2). Menghasilkan makanan sehat
Dengan menerapkan pertanian organik, petani akan menghasilkan makanan sehat, aman dan bergizi.
Selain itu, pertanian organik mampu meningkatkan pertumbuhan tumbuhan hingga 65% dan meningkatkan kandungan vitamin C, beta karoten, dan kalium yang lebih tinggi.
3). Biaya operasional lebih rendah
Pupuk anorganik yang beredar di Indonesia biasanya sangat mahal, namun tak perlu dirisaukan petani.
Karena dengan menggunakan pertanian organik, biaya pemeliharaan dan operasional mampu ditekan lebih rendah terutama pada bahan pokok yaitu pupuk dan pestisida.
Karena petani organik tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli pupuk buatan (anorganik), tetapi hanya perlu memanfaatkan kotoran ternak dan sisa hasil panen atau rumput liar sebagai sumber hara.
4). Lingkungan pertanian menjadi sehat
Lingkungan kerja petani menjadi aman dan sehat, karena petani tidak terpapar polusi yang diakibatkan oleh pupuk anorganik dalam produksi pertanian.
5). Memperbaiki dan menjaga Ph tanah.
6). Megurangi limbah pertanian, karena sisa produksi dapat diolah menjadi pupuk organik.
7). Kualitas air tetap terjaga, karena pupuk yang digunakan sangat aman walau digunakan dengan jumlah yang banyak.
8). Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah.
9). Tanah selalu terlindungi dengan mulsa organik.
10). Meminimalkan gangguan aktivitas biota tanah karena pengelolaan tanah.
Mikroorganisme tanah dan struktur tanah tidak akan rusak, karena tidak menggunakan bahan kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar