Jumat, 12 Februari 2016

MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH RUMAH TANGGA

KTMM-Membuat kompos dari limbah atau sampah rumah tangga merupakan suatu upaya untuk mengurangi menumpuknya sampah yang dapat mencemari lingkungan. Teknologi yang diterapkan untuk membuatnya sangat mudah, yaitu dengan menggunakan suatu alat yang dapat mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organik dan memanfaatkan aktivitas dan peran mikroba dekomposer, sehingga dapat dihasilkan produk akhir yang bermanfaat. Dengan demikian, upaya pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang lebih berdayaguna dapat direalisasikan.

MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR

Setiap orang tidak menginginkan tinggal di tempat yang banyak sampahnya, karena bau yang menyengat dari sampah membuat kita tidak merasa terganggu. Apalagi jika kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah masih sangat rendah. Tentu saja hal ini membutuhkan suatu penanganan serta pembinaan yang serius.

Produksi sampah yang sangat tinggi merupakan suatu keniscayaan akibat pola konsumsi masyarakat yang cenderung untuk memilih produk-produk yang menghasilkan sampah. Pada saat yang sama juga diikuti dengan sitem penawaran barang dalam kemasan, sehingga berpotensi untuk menimbulkan sampah. Belum adanya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik membuat pengelolaan sampah mengalami suatu kendala yang berarti. Sangat jarang warga yang menggunakan tempat sampah berbeda untuk memisahkan >sampah organik dan anorganik.

Pengelolaan sampah tidak bisa hanya menggantungkan peran pemerintah, tetapi juga dibutuhkan partisipasi masyarakat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengololaan sampah ini harus mulai ditumbuhkan. Dimulai dengan kesadaran untuk memisahkan sampah organik dan anorganik, sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran sampah terhadap lingkungan. Selain untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan, pengelolaan sampah juga bertujuan untuk mengasilkan sesuatu yang lebih berdayaguna. Sampah-sampah anorganik bisa dikelola dengan teknologi daur ulang sehingg dapat menghasilkan berbagai macam barang yang bermanfaat. Sementara itu, sampah basah atau sampah organik bisa dikelola dan dimanfaatkan sebagai pupuk, bioetanol, biogas, maupun biodiesel.

Untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, maka pada artikel ini akan diuraikan bagaimana teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat. Terutama mengenai teknik pengolahan sampah atau limbah rumah tangga menjadi kompos cair.

Peralatan yang Dibutuhkan untuk Membuat Kompos Cair

Peralatan utama yang dibuthkan untuk membuat kompos cari dengan bahan dasar sampah atau limbah rumah tangga ini sering disebut dengan istilah komposter. Komposter ini merupakan tempat dilakukannya proses dekomposisi yang biasanya terbuat dari tong sampah plastik atau kotak semen yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dan dapat diletakkan baik di dalam maupun di luar ruangan. Jika komposter tersebut diletakkan di dalam ruangan, maka lubang udara yang dibuat sebaiknya disambung dengan pipa yang mengarah ke luar, sehingga bau menyengat yang ditimbulkan selama proses dekomposisi tidak menyebar ke dalam ruangan.

Komposter sebagai tempat melakukan proses dekomposisi bahan-bahan organik yang dimasukkan ke dalamnya, dengan bantuan mikroba aktifator kompos atau sering disebut sebagai mikroba dekomposer, dapat mengubah sampah atau limbah rumah tangga menjadi kompos hanya dalam waktu 10-12 hari. Mikroba dekomposer tersebut banyak dijual di pasaran, dengan berbagai merk, baik dalam bentuk ragi, bakteri, maupun fungi. 

Komposter yang dibuat dengan dilengkapi instalasi udara di dalamnya akan mempercepat proses penguraian sampah atau limbah-limbah organik dengan suatu proses dekomposisi yang dilakukan secara aerob. Instalasi udara di dalam komposter selain berfungsi sebagai penyuplai oksigen, juga berfungsi sebagai pengatur kelembaban dan suhu di dalam komposter, sehingga aktivitas mikroba dekomposer yang dimasukkan ke dalamnya dapat bekerja dengan baik. Dengan teknik dekomposisi menggunakan komposter ini, proses pengambilan lindi atau air sampah dapat dilakukan dengan mudah, karena komposter didesain agar dapat memisahkan antara kompos pada dan kompos cair. Bagaimana membuat komposter yang dapat berfungsi sebagai wadah pengomposan ini? Berikut ini kami uraikan secara sederhana langkah-langkah pembuatn komposter.

Alat Dan Baham Pembuatan Komposter

  1. Tong plastik bekas ukuran 20 liter, 1 buah
  2. Pipa paralon ukuran panjang 13 cm dengan diameteri 1 inchi, 2 buah
  3. Pipa paralon ukuran panjang 10 cm dengan diameteri 1 inchi, 1 buah
  4. Pipa paralon ukuran panjang 9 cm dengan diameteri 1 inchi, 1 buah
  5. Sambungan pipa berbentuk T, 1 buah
  6. Sambungan pipa berbentuk L, 1 buah
  7. Kran plastik, 1 buah
  8. Kasa Plastik>
  9. Lem PVC
  10. Meteran
  11. Bor
  12. Pemotong pipa, bisa menggunakan gergaji>
  13. Pipa besi berukuran 1 inchi

Cara Membuat Kompos Cair

  1. Buat dua lubang udara menggunakan pipa besi yang dipanaskan di sisi kanan dan kiri tong plastik, atau pada sisi yang berseberangan, dengan diameter disesuaikan dengan diameter pipa paralon.
  2. Buat satu lubang lagi yang terletak kurang lebih 10 cm di bawah lubang pertama menggunakan pipa besi yang dipanaskan. Diameter lubang disesuaikan dengan diameter pipa paralon, sedangkan posisi lubang bisa terletak pada sisi diantara dua lubang di atas.
  3. Buat lubang-lubang kecil menggunakan bor di badan pipa paralon berukuran 13 cm dan 10 cm. Bungkus lubang-lubang kecil tersebut menggunakan kasa plastik dengan rapi.
  4. Langkah selanjutnya adalah pemasangan instalasi udara di dalam komposter, dimulai dengan memasang kedua pipa paralon berukuran 13 cm pada lubang kanan dan kiri tong plastik. Kedua pipa paralon tersebut dimasukkan dari arah dalam tong plastik hingga keluar sekitar 3 cm dari dinding tong plastik sehingga panjang pipa paralon di bagian dalam sekitar 10 cm.
  5. Kedua ujung pipa paralon yang mencuat keluar tong plasting ditutup dengan kasa plastik. Cara penutupannya dengan memberikan lem PVC di ujung pipa dan tempelkan kasa plastik tersebut dengan rapi.
  6. Kedua pipa berukuran 13 cm yang berada pada sisi bagian dalam tong plastik disambung dengan sambungan pipa berbentuk T dengan salah satu kaki sambungan pipa menghadap ke bawah.
  7. Dari kaki sambungan pipa berbentuk T yang menghadap ke bawah tersebut disambung dengan pipa paralon berukuran 10 cm.
  8. Kemudian pada ujung bagian bawah pipa paralon berukuran 10 cm tersebut disambung dengan sambungan pipa berbentuk L dengan salah satu ujung sambungan pipa berbentuk L tersebut menghadap ke lubang ketiga.
  9. Dari sambungan pipa berbentuk L disambung pipa paralon berukuran 9 cm mengarah ke lubang ketiga, kemudian sambungkan dengan kran plastik dari bagian luar.
Demikian pembuatan komposter telah selesai dan siap digunakan. Teknik tersebut bisa diaplikasikan untuk pembuatan komposter kapasitas besar, tinggal ukuran pipa paralon untuk instalasi udara yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Teknik Pengomposan

Seperti diuraikan di atas, alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair adalah komposter. Komposter ini merupakan alat yang bisa digunakan untuk mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi kompos baik dalam bentuk padat maupun cair. Jadi semua sampah yang tergolong limbah organik bisa digunakan sebagai bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa dapur, bahkan limbah organik dari kebun.

Semua bahan dirajang atau dicincang terlebih dahulu agar proses dekomposisinya lebih cepat dan sempurna. Selain itu potongan yang kecil-kecil bisa memaksimalkan kapasitas atau daya tampung komposter. Siapkan bio aktivator atau mikroba dekomposer untuk membantu proses penguraian bahan-bahan organik, sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat. Agar mikroba dekomposer dapat bekerja lebih optimal, sebaiknya ditambahkan air cucian beras dan gula merah untuk menambah energi mikroba dekomposer tersebut. Larutkan mikroba dekomposer dengan 1 liter air. Konsentrasi larutan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan produk mikroba dekomposer yang digunakan. Setiap merk dagang memiliki rujukan yang berbeda-beda dalam penetapan standar larutan. Masukkan semua bahan ke dalam komposter yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit sambil disiram larutan mikroba dekomposer, sehingga pemberian aktivator bisa merata keseluruh bahan. Setelah semua bahan dimasukkan lalu tutup rapat-rapat komposter tersebut.

Pada awal pemakaian komposter baru bisa menghasilkan air lindi atau kompos cair dalam waktu dua minggu. Selanjutnya pengambilan lindi dapat dilakukan dalam waktu 2-3 hari sesuai kebutuhan. Pengambilan air lindi hanya sebatas kran, karena air lindi di bawah kran dibiarkan saja untuk membantu proses dekomposisi. Air lindi tersebut sudah banyak mengandung mikroba aktivator sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengomposan.

Air lindi yang sudah diambil sebaiknya dicampur lagi dengan mikroba dekomposer agar kandungan mikrobanya lebih banyak. Berikan 10 ml mikroba dekomposer per liter air lindi. Diamkan selama 2-3 hari, setelah itu pupuk organik cair siap untuk diaplikasikan. Pupuk organik cair tersebut bisa disimpan selama 1-2 bulan.

Setelah proses pengomposan awal berjalan, selanjutnya sampah atau limbah organik bisa dimasukkan setiap hari ke dalam komposter. Jika komposter sudah penuh, maka kompos padat, merupakan pupuk organik padat, yang berada di dalam komposter bisa diambil sesuai dengan jumlah sampah atau limbah organik yang akan dimasukkan. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar